Blog Sukses Properti

Salam Bahagia

Blog ini saya buat untuk memberikan informasi kepada Anda tentang hal-hal yang menyangkut dunia properti, arsitektur, tata kota, dan lain-lainnya agar Anda mendapatkan tambahan informasi seluk beluk tentang hal tersebut. Semoga dapat membantu.

Selain informasi yang bisa Anda dapatkan, mulai sekarang Anda pun bisa mendapatkan rumah impian yang Anda idam-idamkan dengan kredit investasi properti Rp. 250.000/bulan. Tentu Anda bertanya, apa benar nih? Saya akan menjawab; tentu benar donk! Caranya adalah menjadi anggota Komunitas Sukses Properti. Klik informasinya pada Menu di samping ini.

Dua tahun dari sekarang, Anda akan dijamin mendapatkan rumah impian Anda... Sukses untuk Anda.

Salam dari Bambang Wijayanto

Membangun Tanpa Merusak

Judul di atas diambil dari koran Kompas, Senin 12 Juli 2010 yang isinya sbb:

POLUSI, MACET, dan PANAS. Tiga kata itu barangkali menjadi jawaban sebagian besar orang jika ditanya bagaimana rasanya tinggal di kota besar. Memang tak semua kota besar di Indonesia seperti itu. Namun, tata kota yang belum tepat di sebagian kota di Indonesia seharusnya menjadi perhatian bersama.

Dilihat secara sepintas, beberapa kota di Indonesia memang banyak yang mengalami kemajuan. Sayangnya, kemajuan ini hanya dari segi pesatnya pembangunan, tanpa memerhatikan lingkungan.

Orang awam mungkin menganggapnya sebagai bentuk kemajuan kota. Namun, jika ditilik secara mendalam, lingkunganlah yang menjadi korban. Lapangan untuk olahraga semakin jarang ditemui, orang semakin sulit menemukan tempat menikmati alam, hingga anak-anak yang terpaksa bermain bola di atap gedung.
Selain itu masalah banjir pun kerap menjadi langganan kaum urban setiap tahunnya. Memang ada banyak upaya dari pemerintah untuk menanggulangi masalah ini. Namun, pada kenyataannya, peraturan yang sudah dibuat terkadang tidak diimplementasikan dengan baik di lapangan.

Ruang terbuka hijau
Yayat Supriatna, dosen Trisakti, sempat mengungkapkan, seharusnya 30% dari fungsional kota adalah ruang terbuka hijau. Namun, pada kenyataannya, ruang terbuka hijau di perkotaan semakin lama semakin menurun. Padahal ruang terbuka hijau tidak hanya berperan sebagai estetika, tetapi dapat juga menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antarwarga.
"Selain itu, ruang terbuka hijau pun dapat meredam kenaikan fungsi udara. Apalagi melihat lingkungan perkotaan zaman sekarang yang cenderung menggunakan produk elektronik di mana-mana" ujarnya.

Untuk mengatasi permasalah lingkungan di Indonesia, untungnya beberapa perguruan tinggi di Indonesia memiliki jurusan kuliah seperti Planologi dan Teknik Lingkungan. Sayangnya, Indonesia belum banyak memiliki ahli-ahli seperti ini. Padahal, lulusan jurusan ini dapat membantu masyarakat, perusahaan, bahkan pemerintah dalam mengembangkan pembangunan tanpa merusak lingkungan.

Ada satu hal lagi yang menurut saya perlu menjadi perhatian adalah perlindungan terhadap pejalan kaki. Kondisi pedestrian banyak yang tidak diperhatikan, ada yang menjadi rusak karena pernah digali untuk menanam pipa atau kabel-kabel, sehingga pejalan kaki perlu berhati-hati berjalan di atas pedestrian yang tidak rata, becek, licin, dan berlubang. Yang perlu kita kritisi juga adalah masih banyak sekali pembangunan jalan-jalan yang tidak menyediakan pedestrian, jalur hijau untuk pohon-pohon, serta saluran air yang baik.

Sudah saatnya Pemerintah (pusat dan pemda) memasukkan anggaran biaya pembangunan jalan yang komponen biaya di dalamnya telah memasukkan perencanaan pembuatan pedestrian, jalur hijau, dan saluran kota. Karena kalau tidak ada komponen biaya ini, maka jadilah seperti yang kita lihat dan alami sekarang ini.

Nah, ternyata sangat penting menempatkan para ahli yang mau menerapkan hal di atas di dalam struktur pemerintah. Lalu bila sudah bekerja dan menghasilkan produk Rencana Tata Ruang Perkotaan, maka aspek pengendaliannya juga perlu diperhatikan. Karena ini juga menjadi titik rawan munculnya korupsi yang menyebabkan membengkaknya biaya pembuatan surat ijin bangunan, hak guna bangunan, dll nya.

Apa anda juga mendukung paradigma membangun tanpa merusak ?? Semoga tidak hanya mendukung paradigma saja, namun mulai dilakukan masing-masing ya.... Yuk kita sama-sama memberikan contoh di dalam komunitas Sukses Properti yang akan dibentuk ini... Udah ingin bergabung ???